Skip to main content

Resensi Novel Autumn in Paris

 Rangkuman Buku Nonfiksi : Autumn in Paris


AUTUMN IN PARIS
oleh Ilana Tan
GM 401 07.028
© Penerbit PT Gramedia Pustaka Utama
Kompas Gramedia Building, Blok I Lantai 5
Jl. Palmerah Barat 29 - 37, Jakarta 10270
Desain dan ilustrasi cover oleh yustisea.satyalim@gmail.com
Diterbitkan pertama kali oleh
Penerbit PT Gramedia Pustaka Utama,
anggota IKAPI
Jakarta, Juli 2007
Cetakan kesembilan belas : Maret 2012
Cetakan keduapuluh : Mei 2012
Cetakan keduapuluh satu : November 2012
Cetakan keduapuluh dua : Februari 2013
Cetakan keduapuluh tiga : Agustus 2013
Cetakan keduapuluh empat : November 2013
272 hlm; 20 cm
ISBN: 978 - 979 - 22 - 3030 - 7
Dicetak oleh Percetakan PT Gramedia, Jakarta
-----------------------------------------------------------
Isi di luar tanggung jawab Percetakan





Bab 1: Ruangan penyiar tersebut sudah sepi sejak satu jam yang lalu. Namun, Tara Dupont masih duduk bersandar di kursi dengan ekspresi sebal. Tara menunggu telepon dari Sebastien, sahabatnya. Ia memutar kursi menghadap ke jendela besar untuk menikmati pemandangan kota Paris. Tiba - tiba, Elise Lavoie, temannya sesama penyiar masuk ke ruangan. Elise menegur Tara yang masih saja melamun dan mengajaknya untuk pulang. Dengan berat hati, Tara menyambut ajakan Elise. Ketika Tara sampai di tempat parkir, ia bertemu dengan Sebastien yang baru pulang dari Tokyo. Sebastien pun mengajak Tara untuk makan malam di salah satu restoran favorit Tara. Namun, ternyata Sebastien mempertemukan Tara dengan Tatsuya Fujisawa pada makan malam tersebut. Kesal karena tak mendapat perhatian Sebastien, Tara memutuskan untuk pulang setelah berkenalan dengan Tatsuya.
Bab 2: Keesokan harinya, ketika Tara sedang membersihkan apartemennya, ia mendengar siaran yang dibawakan oleh Elise. Siaran tersebut membacakan tentang surat cinta yang dapat dikirim oleh para pendengar radio. Dalam surat tersebut, Tara menyadari bahwa pengirim surat tersebut adalah Tatsuya. Ia memutuskan untuk bertanya kepada Sebastien akan hal itu. Namun sepertinya Sebastien kurang tahu. Siang harinya, Tara bertemu dengan Tatsuya di sebuah restoran tanpa sengaja. Kedua insan itu akhirnya berbincang ringan dan membuat janji untuk berjalan - jalan di kota Paris pada hari Minggu.
Bab 3: Minggu pagi, Tara dibangunkan oleh nada dering telepon genggamnya. Rupanya ayahnya menelepon. Ayah Tara meminta tolong kepada Tara untuk menjemputnya di apartemennya. Tara pun langsung menyanggupi permintaan ayahnya tersebut. Karena harus menjemput ayahnya, ia jadi terlambat bertemu Tatsuya. Untung saja Tatsuya memaklumi keterlambatan Tara dan memutuskan untuk tidak ambil pusing.
Bab 4: Ketika sedang berjalan - jalan di museum, Tara merasa bosan. Karenanya, Tatsuya mengambil inisiatif untuk mengajaknya pergi ke taman kota. Mereka berbicara tentang keluarga, pekerjaan, dan hal - hal lainnya ketika berada disana. Namun, sayangnya Tara tak bisa menemani Tatsuya lebih lama lagi karena Sebastien menelepon Tara dan memintanya untuk menjemput Sebastien di bandara.
Bab 5: Setelah menjemput Sebastien di bandara, Tara merasa sangat kesal dengan kenyataan bahwa Sebastien telah berpacaran dengan gadis yang ditemuinya di Nice. Apalagi ketika Sebastien dan Tara sedang makan siang, tiba  tiba Juliette - kekasih Sebastien - menelepon Sebastien dan mengajaknya untuk makan siang. Tanpa berpikir dua kali, Sebastien langsung saja menyanggupi permintaan kekasihnya itu dan meninggalkan Tara.
Bab 6: Untuk mengobati kekesalah hati Tara, Tatsuya mengajaknya makan malam di apartemen Tatsuya. Tara pun menerima tawaran tersebut. Disana, Tatsuya bercerita kepada Tara bahwa tujuannya datang ke Paris adalah untuk mencari ayah kandungnya yang lama terpisah darinya.
Bab 7: Sejak saat itu, Tatsuya dan Tara menjadi kian dekat. Mereka sering pergi mengelilingi kota Paris. Tara bahan diberi julukan 'Gadis Musim Gugur' karena Tara sangat menyukai musim gugur. Sangat bertolak belakang dengan Tatsuya. Ia membenci musim gugur karena ibunya meninggal ketika musim gugur.
Bab 8: Tatsuya akhirnya memberanikan diri untuk bertemu ayah kandungnya. Ia mencoba untuk mengingatkan kembali ayahnya tersebut. Untungnya, ayahnya mengingatnya dan merasa senang bertemu dengan anaknya kembali. Namun, ia juga merasa sedih begitu diberitahukan bahwa ibu Tatsuya telah meninggal dunia. Di sisi lain, Sebastien dibuat terkejut dengan kedekatan Tara dengan Tatsuya. Ia merasa heran dan bertanya - tanya akan hal tersebut.
Bab 9: Setelah bertemu dengan ayah kandungnya, Tatsuya menceritakan hal tersebut kepada Tara. Gadis itu pun merasa turut senang akan berita tesebut. Sementara itu, Sebastien yang merasa bahwa Tara menyukai Tatsuya memperingatkan Tatsuya untuk tidak mempermainkan Tara, karena Sebastien sudah menganggap Tara sebagai adiknya sendiri.
Bab 10: Tara dan Tatsuya datang ke pesta ulang tahun Elise yang diadakan di sebuah kelab milik ayah Tara. Tatsuya masih ingat betul, bahwa di tempat ini ia pertama kali bertemu dengan Tara, walaupun gadis itu tidak menyadarinya. Namun, Tatsuya merasa terkejut begitu bertemu dengan ayah Tara. Ia pun menyadari, bahwa ayah Tara, adalah ayah kandungnya yang baru saja ditemuinya.
Bab 11: Setelah bertemu Tatsuya tanpa sengaja dalam ulang tahun Elise, ayah Tara - Jean Daniel - memutuskan untuk bertemu dengan Tatsuya. Ia ingin bertanya mengenai hubungan Tara dan Tatsuya. Tatsuya yang merasa tertekan karena tak menyangka bahwa ia dan Tara merupakan saudara kandung, akhirnya meminta untuk melakukan uji DNA.
Bab 12 & 13: Ketika sedang menjenguk temannya di rumah sakit, Tara bertemu dengan Jean. Jean berkata bahwa ia juga sedang menjenguk temannya yang sakit. Tara juga bertemu dengan Tatsuya. Anehnya, Tatsuya juga beralasan hal yang sama. Namun, hal tersebut hanya dusta belaka. Jean dan Tatsuya sebenarnya sedang melakukan tes DNA. Dan yang lebih mengejutkan, hasil tes DNA mereka 100% cocok.
Bab 14: Beberapa hari kemudian, Tara datang ke kantor Tatsuya untuk mengaejaknya makan siang. Namun, Tatsuya tidak berada disana. Ia justru bertemu dengan Sebastien yang memberi tahunya bahwa ini adalah hari ulang tahun Tatsuya. Tara pun berinisiatif mengadakan kejutan untuk Tatsuya. Walaupun kejutan tersebut hampir batal, semuanya berjalan dengan baik pada akhirnya.
Bab 15: Tara mulai mencium gelagat Jean dan Tatsuya yang berubah. Ia memutuskan untuk pergi ke kantor ayahnya untuk mendapat kejelasan. Namun, disana ia tidak sengaja mencuri dengar pembicaraan ayahnya dengan Tatsuya. Untung saja, Tara belum mendengar bagian bahwa Tatsuya adalah saudara kandungnya. Ketika Tara hendak bertanya lebih jauh, Sebastien menelepon. Ia mengabarkan bahwa Tatsuya kecelakaan.
Bab 16: Di rumah sakit, Tara tidak sengaja menguping pembicaraan antara Jean dan Dokter Laurent - teman Jean yang kebetulan merawat Tatsuya. Dari sanalah Tara tahu, bahwa Tatsuya juga merupakan anak kandung ayahnya. Ia merasa putus asa dan hancur mendengar berita tersebut.
Bab 17: Tara yang terkejut pergi ke Arc de Triomphe untuk menenangkan diri. Tatsuya yang mengetahui hal itu menyusulnya kesana. Mereka berjalan - jalan mengelilingi kota Paris. Dan ketika Tara pulang ke apartemennya, ia menelepon Jean untuk bertanya mengenai hal itu. Sayangnya, Jean menolak menjelaskan.
Bab 18: Setelah menelepon Jean, Tara menghilang. Semua orang panik mencarinya. Untung saja Sebastien berhasil menemukan Tara dan mencegahnya bunuh diri dengan melompat ke sungai Seine. Pagi harinya, Tatsuya datang ke apartemen Tara. Di depan Sebastien dan Tara, Tatsuya menjelaskan segalanya.
Bab 19: Ketika Tara berjalan - jalan di dekat stasiun radio tempat ia siaran, ia melihat Tatsuya sedang meminum kopi di salah satu restoran. Tara berusaha mengabaikannya, namun Tatsuya yang lebih dulu melihatnya mengejar Tara. Tatsuya menyampaikan berita bahwa ia akan segera pulang ke Jepang.
Bab 20: Di hari kepulangan Tatsuya, ia menulis surat kepada radio untuk dibacakan kepada Tara. Surat itu berisikan kenangan Tatsuya dan Tara dari awal mereka bertemu hingga saat surat tersebut dibacakan. Tara yang mendengarnya merasa sedih karena mengingat kenangan mereka.
Bab 21: Sebulan setelah kepulangan Tatsuya, Tara menerima telepon dari Jepang yang memberitahukan bahwa Tatsuya mengalami kecelakaan di tempat kerjanya dan sedang dalam keaadan koma. Tara dan Jean langsung saja terbang ke Jepang untuk menemui Tatsuya.
Bab 22: Sesampainya di Jepang, Tara dan Jean langsung menuju rumah sakit. Namun, Tara menolak untuk menemui Tatsuya karena takut melihat Tatsuya yang sedang kritis. Ia justru pergi ke apartemen Tatsuya dan disana ia menemukan email tentang dirinya yang membuat ia menangis karena terharu.
Bab 23: Dokter bilang kondisi Tatsuya sudah tidak mungkin kembali normal. Keadaannya bertambah kritis dari waktu ke waktu. Semua orang sudah siap akan kepergian dirinya. Namun, hingga sekarang Tatsuya masih bertahan. Dokter berkata, bahwa Tatsuya masih menunggu Tara agar menemuinya untuk yang terakhir kalinya. Akhirnya Tara bersedia menemui Tatsuya. Dan pada saat itulah, Tatsuya menghembuskan nafas terakhirnya.


- Tamat -

Comments

  1. reques dong novel Cinta dalam diam, Sebening Syahadat, Luka, Pacar Halal, Assalamualaikum Calon Imam, My Babby Bride 1,2,3,4, Deary Odelia, plisss, makasih

    ReplyDelete

Post a Comment

Promo Menarik Hari Ini

Popular posts from this blog

Resensi Novel Matahari

  Judul novel: Matahari Penulis: Tere Liye Penerbit: PT. Gramedia Pustaka Utama Tahun terbit: 2016 Cover: Orkha Creative ISBN 978-602-03-3211-6 Tebal: 400 halaman Sinopsis: Novel ini menceritakan tentang perjalanan tiga orang remaja, yaitu Raib, Seli, dan Ali di Klan Bintang. Mereka berasal dari klan yang berbeda. Raib yang berasal dari Klan Bulan dapat menghilang. Seli yang berasal dari Klan Matahari mampu mengeluarkan petir dari tangannya. Sedangkan Ali yang berasal dari Klan Bumi adalah anak yang jenius dan memiliki rasa ingin tahu yang besar. Karena rasa ingin tahu itulah, ia mencoba mencari tahu tentang Klan Bintang yang keberadaannya tidak diketahui seorangpun. Dari hasil pencariannya, ia hanya menemukan informasi bahwa salah satu cara untuk pergi kesana adalah dengan menggunakan buku kehidupan milik Raib. Ali pun mengajak Raib dan Seli untuk pergi ke Klan Bintang. Namun, ide itu ditolak mentah mentah oleh mereka karena Raib telah berjanji untuk tidak men...

Psychopath [Chapter Seven]

Awan kelabu berarak satu sama lain. Gulita menggantung di atas langit, seakan enggan untuk beranjak dari sana. Tidak terlihat lagi siluet senja di sore hari nan menawan. Hujan rintik-rintik turun membasahi bumi, seakan menyampaikan bela sungkawa darinya. Suasana yang muram menyelimuti proses pemakaman Disty. Setelah menjalani proses autopsi dan segala macam, ia dimakamkan pada hari itu juga. Sesuai kesepakatan keluarga, ia dimakamkan di taman pemakaman umum. Memang, pada awalnya kedua orang tuanya berniat menguburkannya di makam keluarga. Namun, akhirnya mereka memutuskan untuk memakamkan Disty disana agar ia tidak merasa 'sendirian'. "Gue turut berduka cita ya, Nara," Rafael berbisik pada Kinara. Kinara tetap menunduk, menyembunyikan paras cantiknya yang kini dibanjiri air mata. Baru kali ini ia merasakan kehilangan seorang sahabat untuk selama-lamanya. Tidak pernah sekalipun terlintas di benaknya bahwa Disty akan meninggalkannya untuk selama-...